Sabtu, 18 Juli 2009

Pengalaman menggunakan LED

Nah... Pada post ini saya akan berbagi pengalaman saya menggunakan LED. Hahaha. Pertama kali saya masuk di bangku kuliah, peralatan elektronik yang saya main - mainkan adalah LED. Pada saat itu saya merusak beberapa LED, bisa di bilang masi blum tau apa - apa. Tetapi setelah merusak beberapa LED, saya semakin tahu bagaimana cara menggunakan LED dengan baik. Seperti kata orang tua "Tidak pernah merusak tidak pernah pandai." Hahahaha. Sudah cukup obrolan tentang masa lalu, sekarang saya akan menjelaskan ilmu yang saya dapat dari pengalaman saya.

Jika anda ingin menyalakan LED, maka anda harus tahu mana anoda dan katoda dari LED tersebut. Untuk mengetahuinya, dapat dilihat dari sisi LED tersebut. Jika sisi LED nya melengkung maka itu adalah anoda, sebaliknya jika sisi LED itu mendatar maka itu adalah katoda. Anoda dari LED biasa orang menyebutnya positif dari LED, dan sebaliknya katoda dari LED biasa orang menyebutnya negatif dari LED. Untuk lebih jelas gambar dibawah ini mungkin membantu.

Biasanya arus maksimum yang dapat melalui LED adalah 20mA, jika anda memberikan arus yang lebih besar dari arus maksimum yang direkomendasikan maka LED anda akan rusak atau tidak dapat menyala lagi. Untuk mengetahui berapa arus maksimumnya, anda dapat mencari di internet. Nah.. Untuk membatasi arus tersebut anda dapat menggunakan resistor. Jika anda tertarik untuk menghitung nilai minimum resistor yang dibutuhkan supaya LED tidak rusak maka anda perlu mengetahui forward voltage nya. Rumus nya adalah

R=(Vs - Vl)/Im

Keterangan:

R=hambatan minimum

Vs=tegangan supply

Vl=forward voltage LED

Im=arus maksimum yang bisa melalui LED.

Biasanya resistor yang saya gunakan adalah 200 Ohm dan 330 Ohm. Saya menggunakan resistor tersebut jika tegangan supply 5volt, 9volt, dan 12 volt. Jika anda mau menyalakan LED dengan tegangan AC pada stop kontak anda, anda dapat menggunakan rumus diatas untuk menentukan nilai resistor minimum yang diperlukan. Perlu juga diperhatikan, jika anda ingin menyalakan LED dengan stop kontak anda, anda harus memperhitungkan daya maksimum yang dapat ditampung oleh resistor anda. Menyalakan LED dengan tegangan AC kita tidak perlu memikirkan anoda dan katoda dari LED.

Sekian ilmu yang saya dapat dari pengalaman saya. Semoga bermanfaat. Terima kasih.

3 komentar:

  1. Hidup sains!!!

    Sukses buat nge-blognya bro...

    BalasHapus
  2. bro,mw nanya nih..dari mana tahu vl dan im?

    BalasHapus
  3. dari datasheet...
    biasanya aku cari datasheet komponen di www.alldatasheet.com

    BalasHapus